Laman

14 April 2012

SIEM REAP: exploring The Angkor

sunrise behind The Angkor Wat


pool at BAPHUON

ANGKOR WAT and The Prayer MONK
maps of ANGKOR COMPLEX

goden sunrise at Angkor Wat

pray at Buddha BANTEAY KDEI

One day Entrance pass USD20 for person
Hari ketiga ini kita sudah siap dari jam 4 pagi, yep, mau menikmati sunrise di Angkor Wat. Dan Mr. Penh, sopir Tuk Tuk yang sudah nemeni kita seharian kemarin, hari ini harus mengantar kita (lagi) menjelajah situs-situs Angkor Wat. deal  USD15 untuk mini Tour Angkor.

Jam setengah enam pagi Mr. Penh baru muncul, dengan sedikit dongkol saya cuman bisa mengelus dada saat dia "say sorry I'm late..." grrrrrrh, selama perjalanan sunrise udah muncul dari sebelah timur. Ahhhh, ya sudah lah. Setelah beres bayar Entrance fee sebesar USD 20 per orang, masih butuh waktu sekitar 10 menit untuk sampai di Angkor Wat. Sesampai di depan jembatan yang menghubungkan pintu masuk Angkor Wat sudah banyak orang-orang dengan kamera dan tripodnya mengabadikan detik-detik munculnya sunrise dari balik Angkor Wat dan saya ketinggalan :(  Untungnya hari itu memang agak mendung *sedikit menghibur diri* Ga pake lama-lama saya udah siap dengan kamera untuk mengabadikan semua spot di sini.

Sebelum mengunjungi Angkor Wat, saya sering bertanya-tanya mengenai aturan-aturan memasuki komplek ini. Terutama untuk entrance fee-nya, ternyata kita cukup bayar sesuai kebutuhan (USD20 untuk satu hari, USD40 untuk 3 hari (berlaku seminggu) dan USD 60 untuk 7 hari). Dan fee tersebut sudah termasuk semua komplek Angkor, kita hanya menunjukkan entry pass yang sudah terpampang foto kita untuk tiap kali memasuki area Temple. Bagi saya pribadi yang punya waktu hanya dua hari di Siem Reap cukup beli yang satu hari saja, toh juga hanya untuk foto-foto, tanpa memperhatikan satu per satu jalan cerita yang ada di reliefnya dan itupun lebih dari cukup.

Berikut ini Temple-Temple yang saya kunjung antara lain:
ANGKOR WAT

ANGKOR THOM: Bayon
ANGKOR THOM: Baphuon
 
ANGKOR THOM: Terrace of Leper King
ANGKOR THOM: Victory Gate
 
THOMMANOM
CHAU SAY THAVODA
TA PROHM
SRAS SRANG: Royal Pool
BANTEAY KDEI
Cukup lama kita menikmati satu per satu Candi Angkor Wat, sampai perut ini kerucukan menahan lapar. Wah, ternyata di sebelah kiri bangunan Candi ada sederetan warung dan penjual sovenir. Cepet-cepet saya pesen kelapa muda, lucunya kelapa muda ini sudah di rendem di box es sehingga terasa dingin tanpa pake es batu. Cara makannya pun beda, kita harus menghabiskan airnya dulu, kemudian barulah batok kelapa di pecah dan kita sendok dengan menggunakan kulit kelapa yang udah di buat menyerupai sekop.

Dan akhirnya kita bisa menikmati makanan khas Kamboja di warung komplek Angkor Wat ini. Pork Amok A signature Cambodian dish. At frizz we follow the traditional recipe. This is basically a pork curry dry steamed in a cup of banana leaves. Ever had pork amok before? Probably not the way we serve it! As it takes a long time to prepare we may run out of pork amok when many patrons order this dan Lok Lak A Cambodian favorite is lok lak: stir fried marinated beef cubes on a bed of salad, tomatoes and onions and topped with a fried egg. Served with the famous lime and pepper sauce. Dari kedua makanan ini saya prefer Lok Lak, lebih friendly di lidah.Sebenernya Amok pun mirip masakan Asia lainnya, berbahan dasar santan.

Traditional Cambodian dishes LOK LAK and AMOK

Selanjutnya kita masuk komplek Angkor Thom, komplek ini memiliki beberapa temple dan paling luas. Bayon Temple menjadi selling poin pertama dan terbesar. Temple ini yang menjadi signature Angkor Thom dengan 52 tower berbentuk empat wajah, total ada 220 wajah disana :D Sebagian bangunan lagi di restorasi, indeed sebagian besar sudah hancur hanya bagunan utama yang nampak masih utuh.

Beberapa temple berikutnya kami lalui dengan berfooto-foto ria, panasnya siang itu bikin sedikit jenuh. Sampai jenuh itu hilang saat melihat pos ITASA Indonesian Technical Assistance for Safeguarding Angkor, alias bantuan Indonesia terhadap situs-situs Angkor. Disana ada beberapa foto restorasi yang dibuat oleh Indonesia terhadap beberapa gate di komplek Angkor Thom. Bangga rasanya ada nama INDONESIA disana :)
ITASA Indonesian Technical Assistance for Safeguarding Angkor

Terakhir dan yang paling ditunggu-tunggu adalah Ta Prohm, lokasi pengambilan gambar film Tomb Rider. Temple ini terletak di luar komplek Angkor Tohm, dan memasukinya kita harus berjalan menyusuri hutan yang cukup rindang. Lagi-lagi komplek ini juga lagi di restorasi. Tapi tidak mengurangi rasa takjub atas keindahan komplek ini, pohon-pohon kapas seukuran gajah tumbuh diantara puing-puing candi. Tadinya saya berpikiran hanya ada satu pohon, ternyata salah besar. Ada puluhan pohon yang tumbuh di sana, dan hampir semuanya menutupi candi-candi itu.

Perjalanan ini kami tutup dengan menikmati es degan (lagi) di Sras Srang, konon adalah kolam mandi Raja-raja jaman dahulu. Luasnya sama dengan empat kali lapangan bola :D dan di seberangnya terdapat Banteay Kdei, sebenernya candi terakhir ini juga cukup berkesan walau jarang dikunjungi. Luasnya juga hampir sebesar komplek Ta Prohm..... THE END for explorong Angkor


Tidak ada komentar: