Joy to the world! The Lord has come
Let earth receive her King!
Let every heart prepare Him room
And heaven and nature sing
And heaven and nature sing
And heaven, and heaven and nature sing....
Lagu Chrismas Carol mengiringi perjalan kita menuju Malang, malam Natal ini saya dan keluarga berkesempatan untuk menikmati di kota Pelajar ini.
Hari pertama kita stay di Hotel Tugu, hotel yang layaknya seperti museum barang-barang antik koleksi sang pemilik. Merupakan perantauan dari Cina dan menjadi pengusaha pabrik Gula yang sukses saat itu, untuk sejarahnya saya hanya dengar dan baca-baca sekilas.
Ini untuk kesekian kalinya saya mampir ke hotel Tugu, tapi belum pernah nginep. Nah kemarin setelah cek-cek harga hotel di agen lokal, ternyata cukup murah harga yang ditawarkan oleh hotel ini, kisaran 700 ribu semalam. Sayangnya kita hanya dapat satu malam saja yang available, oke than, satu malam lebih dari cukup.
Setelah menikmati makan malam di Taman Indie Riverview Resto, kita langsung menuju hotel Tugu untuk Check In. Waktu sudah menunjukan jam 8 malam. Satu yang saya suka adlah proses cek in sangat cepat, resepsionis hanya meminta copy KTP dan langsung menyerahkan kunci kamar kita yang sudah di siapkan.
Kita mendapat kamar di lantai bawah diseberang kolam renang dan restauran, tepat dibelakang lobby. Kamar yang strategis. Kamarnya tidak telalu besar, tetapi disainnya sangat romantis. Dimeja sudah tergeletak kartu selamat datang, personali ini sangat menyenangkan buat tamu.
Paginya, kita hanya bersantai setelah berenang dan menyantap sarpan waktunya untuk hotel tour. Kita mengelilingi bagunan belakang yaitu SPA disana tertata dengan rapi koleksi patung dan lukisan serta hiasan peranakan Cina. Di sisi dalam kita menuju lorong Sahara, dan ini adalah tempat untuk wedding namanya THE SAHARA dengan pohon-pohon palm. eksotik.
Di bagunan yang menjadi satu dengan restauran Melati adalah ruang pertemuan yang mereka sebut THE SUGAR BARON ROOM, disana terdapa koleksi-koleksi foto, lukisan, dan benda-benda seni lainnya.
Sampai di ujung luar adalah toko roti dan snack yang mereka sebut BAN LAM.
Beralih ke lantai dua, diatas lobby terdapat ruang duduk dengan hiasan furniture kuno dan rantang-rantang kuno. Dari sini kita bisa melihat keluar jendela yaitu Monumen Tugu, menyusuri lorong, disana kita akan mendapat ruang SPA dan beberapa kamar tamu.
Menyenangkan bisa merasakan tinggal di hotel Tugu walau hanya semalam. Personal touch.
Let earth receive her King!
Let every heart prepare Him room
And heaven and nature sing
And heaven and nature sing
And heaven, and heaven and nature sing....
Lagu Chrismas Carol mengiringi perjalan kita menuju Malang, malam Natal ini saya dan keluarga berkesempatan untuk menikmati di kota Pelajar ini.
Hari pertama kita stay di Hotel Tugu, hotel yang layaknya seperti museum barang-barang antik koleksi sang pemilik. Merupakan perantauan dari Cina dan menjadi pengusaha pabrik Gula yang sukses saat itu, untuk sejarahnya saya hanya dengar dan baca-baca sekilas.
Ini untuk kesekian kalinya saya mampir ke hotel Tugu, tapi belum pernah nginep. Nah kemarin setelah cek-cek harga hotel di agen lokal, ternyata cukup murah harga yang ditawarkan oleh hotel ini, kisaran 700 ribu semalam. Sayangnya kita hanya dapat satu malam saja yang available, oke than, satu malam lebih dari cukup.
Setelah menikmati makan malam di Taman Indie Riverview Resto, kita langsung menuju hotel Tugu untuk Check In. Waktu sudah menunjukan jam 8 malam. Satu yang saya suka adlah proses cek in sangat cepat, resepsionis hanya meminta copy KTP dan langsung menyerahkan kunci kamar kita yang sudah di siapkan.
kolam renang di malam hari, foto diambil dari pintu hotel kamar kita |
room amenities dari botol keramik |
personal touch |
hoter tour |
Kita mendapat kamar di lantai bawah diseberang kolam renang dan restauran, tepat dibelakang lobby. Kamar yang strategis. Kamarnya tidak telalu besar, tetapi disainnya sangat romantis. Dimeja sudah tergeletak kartu selamat datang, personali ini sangat menyenangkan buat tamu.
Paginya, kita hanya bersantai setelah berenang dan menyantap sarpan waktunya untuk hotel tour. Kita mengelilingi bagunan belakang yaitu SPA disana tertata dengan rapi koleksi patung dan lukisan serta hiasan peranakan Cina. Di sisi dalam kita menuju lorong Sahara, dan ini adalah tempat untuk wedding namanya THE SAHARA dengan pohon-pohon palm. eksotik.
Di bagunan yang menjadi satu dengan restauran Melati adalah ruang pertemuan yang mereka sebut THE SUGAR BARON ROOM, disana terdapa koleksi-koleksi foto, lukisan, dan benda-benda seni lainnya.
Sampai di ujung luar adalah toko roti dan snack yang mereka sebut BAN LAM.
Beralih ke lantai dua, diatas lobby terdapat ruang duduk dengan hiasan furniture kuno dan rantang-rantang kuno. Dari sini kita bisa melihat keluar jendela yaitu Monumen Tugu, menyusuri lorong, disana kita akan mendapat ruang SPA dan beberapa kamar tamu.
Menyenangkan bisa merasakan tinggal di hotel Tugu walau hanya semalam. Personal touch.