Laman

6 Juni 2011

part 1: One day on MALACCA


catatan perjalanan Sugi bersama keluarga kemarin adalah mengunjungi salah satu kota warisan dunia, UNESCO world heritage.

Mengenai sejarah Melaka mungkin bisa dicari di buku-buku literatur ataupun wikipedia, cuman Sugi pengen berbagi apa sih yang dilihat seharian kemarin?? Start jam 10 pagi waktu Melaka, saya keluar dari Guest house di Pertam Jaya (PJ). Jaraknya masih sekitar 10-15 menit dari pusat kota. Karena sulitnya transportasi, alternatif utama dan tergampang adalah TAXI. Taxi "One Malaysia" tidak lama muncul setelah saya telepon, taxinya cukup bagus menggunakan Nissan seri terbaru (kata uncle sopir taxinya sih baru jalan sebulan). Oya, taxi warna biru lebih mahal dari pada warna merah dan keduanya menggunakan argo (meters). Untuk sampai di "Rumah merah" cukup bayar RM16.

Rumah Merah adalah komplek peninggalan sejarah kota ini, memang semua bangunan dicat warna merah bata. Mulai dari pertokoan, gedung perkantoran, Museum sampai yang terkenal adalah Chris Church. Semua kawasan wisata ini tidaklah telalu jauh jaraknya, semuanya menjadi satu komplek. Pertama-tama saya turun di depan Youth Museum yang terletak disamping Christ Church. Walaupun masih pagi, sudah banyak rombongan wisatawan yang datang.

Bagunan-bagunan ini cukup bagus, seperti kebanyakan model bangunan Portugis di Asia Tenggara. Hanya saja sayang banyak mobil parkir sembarangan dan becak-becak yang penuh ornamen bunga juga menjajakan jasanya disana. Bagi saya cukup mengecewakan :(
Setelah puas ambil beberapa foto disana, kita menuju chicken rice ball di Kedai Kopi Chung Wah (rekomendasi sopir taxi tadi), letaknya persis di sebelah jembatan menuju Jonker Walk. Dan, OMG antrian panjang sampai di trotoar jalan!!! Akhirnya kita cobain cendol durian di seberangnya, San Shu Gong yang juga menjual snack buat oleh-oleh. Cendol durian dihargai RM6 per cup, isinya cendol kecil-kecil plus es serut dan gula jawa. Rasa duren tidak terlalu terasa, cocok sekali buat saya yang tidak doyan duren :)


Setelah agak sepi barulah kita ke kedai Chung Wah tadi. Memang tidak salah kalau orang-orang pada rela antri di kedai ini, nasi Hainam yang di buat bulat-bulat menyerupai bakwan ikan ini memang enak banget. Makannya bersama ayam Hainam yang disteam dengan bawang putih, cocalan sambel cukanya juga cocok di lidah. Karena udara panas siang itu, jangan lupa cobain lemon juice. Air es yang di tambah irisan jeruk lemon, seger banget!! Untuk bill makan siang itu semuanya RM25, 6 piring rice ball dan a whole steam chicken. Cukup murah.


Tidak ada komentar: