Sejak dimulainya Jember Fashin Carnival 9 tahun yang lalu, 2003, baru kali ini saya menyempatkan untuk hadir dan mengikuti acaranya. Walaupun, hanya sekedar sebagai penonton dan fotografer yang tidak terdaftar. Hahaha. Merupakan gagasan yang brilian untuk kota sebesar Jember, kota yang jauh dari mana-mana. Even, pake pesawat pun airportnya tidak berfungsi dan harus menempuh dua jam dari aiport terdekat di Rogojampi.
Jember, kota yang dulu pernah saya tinggali selama tiga tahun. Kota dimana saya menyelesaikan bangku SMP. Kota yang hanya berjarak 50 KM dari kota kelahiran saya, Kalibaru.
Tapi kini Jember punya gaung sampai mendunia, yang di gadang-gadang sebagai karnaval terbesar ke tiga di dunia. Benar atau tidaknya saya pun hanya membaca dari timeline twitter. Sekarang, Jember punya bulan yang dinamakan "bulan berkunjung ke Jember".
Sedih, setelah kurang lebih tiga jam mengikuti acara JFC siang itu. Sepanjang jalan raya sudah dipadati warga kota yang juga ingin menonton, tanpa dipasang pembatas, mereka bergerombol di tengah-tengah jalan. Agak ragu. Benarkah tidak ada panitia yang benar-benar mensteril jalanan yang akan dipakai sebagai runway. My God, event yang sudah kesekiankalinya masih tetap semrawut. Sayang.
Akhirnya saya bisa menerobos diantara penonton, saat parade pertama mulai muncul dari alun-alun. Dikejauhan sudah terdengar musik-musik yang mengiringi. Terlihat beberapa penjor berlilitkan kain-kain berwarna-warni. Dan bunyi microphone dari panitia yang berusaha untuk mengusir penonton supaya minggir dari tengah jalan. Berdesak-desakan.
"Om, ini loh tadi tempat saya" seru ibu yang mengendong anaknya di belakang saya. "Heh bu, ini tempat umum" jawabku seadanya.
Kalau saja saya tidak nyerobot sana-sini tentunya ga bakalan dapat gambar-gambar model yang sedang melengak-lengok. Akhirnya saya bisa masuk ke area alun-alun yang sudah di khususkan untuk fotografer (yang sudah terdaftar). Di sana saya ketemu ratusan fotografer, Yakob, Budi, teman-teman dari penghobby fotografi yang berdomisili di Jember.
Semoga even berikutnya akan lebih baik, itu doaku *finger cross*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar