Saya harus skip beberapa posting demi topik ini...
Beberapa hari yang lalu saya berselisih paham dengan seorang traveller (sejati) dengan topik masalah yang sedikit (maaf) rasis.... Bukan untuk mencari kebenaran diri sendiri ataupun menyalahkan orang lain, tapi hanya sebagai bahan sharing dengan teman-teman disini.
Berawal dari saling posting comment di notes perjalanan dia ke Hong Kong bercerita pengalaman selama perjalanan di sana dan menemui orang-orang lokal yang (maaf) tidak ramah serta kendala bahasa, penduduk lokal lebih suka pakai Cantonesse dari pada Inggris. Hal ini cukup merepotkan kita yang tidak bisa berbahasa mandarin or Cantonesse (apa lagi). Rasa penasaran saya karena tidak mengalami saat ke Hong Kong beberapa tahun yang lalu.
Singkat cerita, hal ini menjadi perdebatan yang cukup sengit sehingga mencakup urusan racist dan prejudice (menurut dia). Awalnya saya hanya memberi komen: "Jika illfill (bete) mendingan dibawa enjoy aja." Eh, ternyata diartikan lain.... Saya sendiri tidak mengenal secara pribadi dengan orang ini dan begitupun sebaliknya. But, okey saya bisa terima kalau dia jadi begini (emosi) lantaran pengalaman buruk saat travelling.
Sampai pada suatu titik, bahwa dia ngak suka pamer-pamer perjalanan dengan nulis di blog (maaf buat temen-temen blogger, karena saya tau kalian TIDAK). OMG, jadi orang nulis di blog hanya sebagai AJANG PAMER. No, big big NO!! Kenapa orang yang berpendidikan dan sudah melancong ke beberapa negara bahkan bisa 3-4 kali dalam setahun, berpikiran NEGATIVE seperti itu???? Apakah posting foto-foto di Fesbuk bisa dikatakan ajang pamer juga?? I don't know.
Perlu di ketahui, ruang (blog) ini saya dedikasikan hanya untuk teman-teman yang mau membaca tulisan-tulisan saya. Bahkan kita bisa sharing disini, saling tukar pengalaman. Yang belum tau menjadi tau dan yang sudah tau juga sebaliknya memberi tau. That's all!!
"Apa bedanya kamu dengan yang lain, dimana spesialnya dirimu!!!" Ngak, saya tidak butuh menjadi spesial kog. I am who I am. 'Cause I know, I'm just ordinary man no need to be a special one. And special for myself, do not need appreciation from others.
"Seperti Trinity dalam bukunya NAKED TRAVELLER yang menceritakan segala sisi baik-buruk, suka-duka selama travelling."
Yes, like my title: "unfortunately never (yet) had a disappointing travelling". Karena saya masih belum mengalami hal-hal "terburuk" (bukan buruk) selama perjalanan. Dan berharap tidak terjadi, karena saya bukan tipikal orang yang suka berinteraksi berlama-lama dengan penduduk lokal. Hanya menyukai segala pemandangan di depan mata, terutama bangunan-bangunan unik.
Seperti yang sudah di bahas di milis Jalansutra beberapa bulan yang lalu, bahwa seorang teman mendapat perlakuan buruk saat ke Bali yang notabene negaranya sendiri. Ternyata memang ada sebab akibat dari itu semua, beberapa point yang saya tangkap adalah:
- ternyata turis domestik suka berprilaku sombong, seperti saat di beri salam tidak menyalami balik (sebagaian kecil, ya!!)
- turis luar membawa dollar yang nilainya lebih besar dari pada rupiah, yah bisa dimaklumi!!
do not judge people from the outside,
think positive makes you stronger
think positive makes you stronger
3 komentar:
hehehe.. Sabar brow.. itulah mengapa perkataan lebih tajam dari sebilah pisau.. karena memang lidah tak bertulang.. ngga usah terlalu di pikirin apa kata orang.. ntar malah pusing.. jadi di bawa enjoy aja..
Ngga usah mikir mana yang bener mana yang salah.. selama apa yang kita perbuat bermanfaat bagi orang lain.. itu akan membawa berkah nantinya..
i believe in karma what they give is what they get returned.. ^_^
hehehehhe, sebenernya bukan masalah dipikirkan atau enggak. Tetapi sekalian ingin sharing aja brader!!!
thank you for your opinion, I appriciate that!!
Thank You for my friends who sharing at Facebook. The problem solving just from the words, everything is clear now!!!
Posting Komentar