Laman

18 Mei 2011

(NO) misty at mount KELUD

GKJW di desa Mojowarno bangunan khas peninggalan Belanda


Catatan perjalanan Sugi kali ini memang hasil dari "dendam" yang lalu, di pertengahan Maret saat ke gunung Kelud yang penuh dengan kabut. Pagi kemarin saya sempet uring-uringan lantaran rombongan yang ikut "ngaret" semua, janji semula mau berangkat jam 7 harus molor sampai dua jam. Bukan tanpa alasan karena saya takut sampai di atas Kelud tertutup kabut lagi. Akhirnya start jam 9 kita berangkat, tiga jam perjalanan sampai di pelataran parkir wisata gunung Kelud berjalan dengan lancar. Sempet juga berhenti di beberapa tempat untuk ambil foto, salah satunya di desa Mojowarno dengan obyek GKJW.

Kali ini perjalanan dari Surabaya sampai di Mojoagung, belok menyusuri jalan kecil menuju Pare. Tugu bambu runcing dapat menjadi acuan, atau arah menuju makam Gus Dur. Ini jalan pintas yang dapat kita tempuh atau lewat kota Jombang. Kondisi jalan memang banyak berlubang dan sempit sekali tapi pemandangan sawah dan pepohonan cukup menyegarkan mata kita.

We are so Lucky, langit begitu cerah walau awan banyak bergumpal dan gerimis muncul. Sesampai di parkiran kita langsung buka bekal dan makan siang dengan pemandangan yang indah. Matahari cukup terik tapi angin semilir menambah kesejukan.

Kali ini pemandangan di segala arah dapat kita lihat dengan jelas, nampak batu-batu cadas di atas tunnel dan di sederetan anak Kelud. Batu itu warna merah bata dan sebagian di tumbuhi tumbuhan liar. Banyak wisatawan yang mengabadikan foto dengan latar batu tersebut, menarik memang.

ini beberapa foto hasil hunting kemaren....


kepulan asap dari anak Kelud masih terlihat
pemandangan cantik dari atas gunung
menikmati anak kelud
deretan batu cadas di pegunungan Kelud

Tidak ada komentar: