Bromo, tempat ini memiliki keunikan sendiri bagi saya. Walaupun sudah
beberapa kali menginjakkan kaki di gunung Bromo, tetapi selalu memiliki
daya pikat. Entah harus berapa kali lagi saya bisa terpuaskan oleh
kecantikannya. Berulang, ulang dan sekali lagi di ulang tetap saja tidak
pernah bosan. Seperti lawatan terakhir kami di bulan Oktober tahun
lalu, belum genap ½ tahun, suasana sudah sangat berbeda. Gundukan
debu dan bekas bakaran pohon-pohon sudah menghilang. Yang ada adalah
hijaunya semak dan pepohonan yang mulai tumbuh tunas. Pemandangan yang
tidak biasa.
Pagi itu kita terbangun oleh suara "morning call" walau semalam tidak bisa tidur pulas karena udara yang dingin, dengan rasa kantuk kita harus terjaga untuk menikmati sunrise di Pananjakan. Selang beberapa waktu jeep yang sudah kita pesan menunggu di depan lobby, ternyata mereka menunggu nomor antrian dari pos depan. Pengaturan yang cukup fair, dan harga sewa jeep saya dapat lebih murah 50,000 dari pada harus melalui pihak hotel.
Pagi buta, selama satu jam perjalanan dari Cemara Indah sampailah di Pananjakan atas. Walau selama perjalanan tadi pikiran saya sedikit ngeri, ngeri karena sepanjang perjalanan tadi kita melewati jurang di kanan kiri. Sedikit komat-kamit mohon perlindungan pada Yang Kuasa, cukup melegakan.
Ah baru keinget kalau awal tahun, matahari muncul di sebelah utara. Pemandangan yang gak biasa aku temuin di dua lawatan terakhir ke Pananjakan. Pagi itu cuaca memang agak mendung, sunrise yang munculpun tidak bersinar seperti biasanya. Berenam, tiga pasangan, kita lalui pagi itu diatas Pananjakan menikmati mentari pagi. Aku dan heidy, Ming dan Louisa, Dedy dan istri (pengantin baru) hehehehe. Kayaknya kita nganter yang lagi honeymoon :D
Setelah selesai menikmati pemandangan di Pananjakan, kita turun ke Kawah Pasir, yang lain naik ke puncak Bromo (lagi-lagi) aku nunggu di parkiran sambil menikmati pop mie rasa baso, hmmm.... nyam.
Kali ini kita sempetin buat ke Savannah, Teletubis namanya, ya karena bentuknya yang mirip bukit hijau di film kartun kesukaan anak-anak. Pemandangan menuju Savanah sangat cantik, kita disuguhi kabut yang turun dari Cemoro Lawang seperti air terjun di sepanjang tebing. Dan hilang di hembus angin.
SAVANAH
Satu daya pikatnya adalah pemandangan hijau yang luas, sepertinya ingin berlarian tanpa batas. Bunga berwarna kuning, seperti bunga matahari banyak terhampar di seluruh lapangan yang luas. Cukup lama kita bersantai disana, sambil berfoto-foto dan menikmati udara gunung yang sejuk.SAVANAH TELETUBIS |
PASIR BERBISIK
Satu judul film yang dibintangi DIAN SATRO dan CHRISTINE HAKIM, menjadi satu nama tempat yang cukup populer di Bromo. Padang pasir ini memang memiliki kontur yang unik seperti bukit-bukit kecil dan lembah-lembah. PASIR BERBISIK |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar