kesempatan menghabiskan weekend minggu lalu di pulau Dewata bersama sahabat, tidak salah kalau Ubud menjadi tempat yang menyenangkan....
Pagi itu kita bangun agak kesiangan karena semalem habis chillin out di HRC sampai jam 2 pagi, jadinya molor sampe jam 10 kita baru start berangkat ke Ubud dari hotel di bilangan Pantai Kuta. Perjalanan sekitar satu jam lancar banget dan kita singgah di Gaya Gallery, tempat yang tidak pernah saya lewatkan sejak lawatan pertama di tahun 2009. Saya dan keluarga
the biggest fans tempat ini. Bukan karena ingin menikmati karya seni yang dipajang di galeri tersebut tapi untuk kelezatan gelato di Gaya Gellato yang berdiri satu komplek dengan Gaya Galery dan Villa tersebut. Sambil menikmati gelato kita berendam di kolam kecil yang terletak di bagian Villa, sebelah belakang dari Gallery. Dan ini untuk kesekian kalinya saya mampir ke tempat ini tanpa rasa bosan.
|
Perjalanan menuju Ubud |
|
Gaya Gallery Ubud |
|
Gaya Gelato Ubud: the best gelato in town |
Jujugan kedua adalah Warung Naughty Nuri's tentunya, warung ala Mexico ini menyajikan iga babi panggang yang lezatnya luar biasa. Sudah banyak review tentang warung ini, sepertinya tidak perlu pembahasan lebih lanjut. Nilai 10 :)
|
Warung Naughty Nuri's: a Mexican restaurant with the best pork ribs |
Berikutnya kita parkir di pasar Ubud, persis di depan warung Babi Guling Bu Oka yang juga melegenda itu. Sayangnya sudah kesiangan jadi tidak ada yang tersisa :(
Sambil menurunkan perut, kita jalan-jalan ke jembatan tua yang sudah tidak terpakai, disana terdapat restauran The Bridge yang keliatan cozy banget. Ada juga galeri lukisan milik
Don Antonio Blanco, bila Anda penikmat seni tidak ada salahnya mengunjungi museum tersebut.
Untuk wisata budaya lainnya adalah rumah Raja Ubud yang terletak persis di seberang pasar, bisa berfoto dengan ornamen-ornamen Bali dan melihat dapur sang Raja.
Siang itu kita habisakan dengan ngopi di Starbucks, lokasinya yang terletak jadi satu dengan restauran The Lotus sangat bagus terlihat taman teratai yang cukup besar di belakangnya. Starbucks Ubud juga berdisain tradisional Bali dengan beberapa
rustic furniture.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar